Kerusakan Lingkungan Hidup ( Tanah Longsor )

 


















A.      Deskripsi
Akhir-akhir ini banyak berita yang menginformasikan bencana tanah longsor. Seperti contoh gambar di atas tanah longsor biasanya terjadi di daerah yang terjal dan tidak stabil. Tanah longsor adalah terjadinya pergerakan yang dialami oleh tanah atau bisa dikatakan runtuhnya tanah dan bebatuan dalam jumlah yang besar. Tanah longsor sendiri merupakan gejala alam yang terjadi di sekitar kawasan pegunungan. Semakin curam kemiringan lereng suatu kawasan, semakin besar pula kemungkinan terjadi longsor. Pada dasarnya sebagian besar wilayah di Indonesia merupakan daerah perbukitan atau pegunungan yang membentuk lahan miring. Lahan atau lereng yang kemiringannya melampaui 20 derajat umumnya berpotensi untuk bergerak atau longsor. Tapi tidak selalu lereng atau lahan yang miring berpotensi untuk longsor.

B.      Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Tanah Longsor
1.      Faktor alam
a.      kondisi geologi antara lain batuan lapuk, kemiringan lapisan tanah, gempa bumi dan letusan gunung api.
b.      Iklim yaitu pada saat curah hujan tinggi, dan kondisi tanah yang tidak stabil , serta bebatuan yang telah rapuh.
c.       Keadaan topografi yaitu lereng yang curam.
d.      Pengikisan/Erosi yang banyak dilakukan oleh air sungai ke arah tebing. 
2.      Faktor manusia
a.      Pemotongan tebing pada penambangan batu di lereng yang terjal.
b.      Penimbunan tanah di daerah lereng.
c.       Penebangan hutan secara liar di daerah lereng.
d.      Budidaya kolam ikan di atas lereng.
e.      Sistem drainase di daerah lereng yang tidak baik.
f.        Pemompaan dan pengeringan air tanah yang menyebabkan turunnya level air tanah.
g.      Pembebanan berlebihan dari bangunan di kawasan perbukitan.


C.      Dampak dari tanah longsor antara lain :
1.      Sebagian besar bencana tanah longsor memakan korban jiwa
2.      Mengakibatkan rusaknya infrastruktur antara lain jalan, jembatan, terutama pemukiman penduduk. Rusaknya sarana kesehatan, pendidikan, serta tempat-tempat peribadatan.
3.      Rusaknya dan hilangnya sumber mata pencaharian warga.
4.      Buruknya sanitasi lingkungan, seperti saluran air menjadi terputus akibat tanah longsor.

D.     Cara Penanggulangan
1.      Jagalah ekosistem lingkungan dengan baik, usahakan anda tidak membuat sawah atau kolam pada lereng yang terdapat di bagian atas daerah pemukiman anda.
2.      Jika membuat pemukiman di daerah lereng, buatlah dengan model terasering.
3.      Jika terdapat retakan tanah segera lakukan penutupan agar air tidak masuk ke dalam tanah melalui retakan yang ada.
4.      Jangan sekali-kali anda melakukan penggalian tanah yang ebrada di bawah lereng terjal. Hal ini dapat membuat tekstur tanah tidak stabil.
5.      Usahakan jangan menebang pohon di sekitar lereng ataupun di daerah resapan air.
6.      Jika anda ingin membuat rumah, jangan memilih yang berada di bawah tebing serta di tepi lereng yang begitu terjal. Namun pilihlah tempat yang setidaknya jauh dari tebing yang juram.
7.      Tanah longsor tidak hanya terjadi di dataran tinggi tapi juga bisa terjadi di daerah tepi sungai yang tekstur tanahnya lemah. Maka jangan pilih lahan yang berada di tepi sungai yang rawan tanah longsor .
8.      Jangan melakukan pemotongan tebing menjadi tegak.

-       Ada tiga tanda untuk memantau kemungkinan terjadinya tanah longsor, yaitu:
a.         Keretakan pada tanah yang berbentuk konsentris (terpusat) seperti lingkaran atau paralel dan lebarnya beberapa centimeter dengan panjang beberapa meter. Bentuk retakan dan ukurannya semakin lebar merupakan parameter ukur umum semakin dekatnya waktu longsor.
b.         Penampakan runtuhnya bagian-bagian tanah dalam jumlah besar.

c.         Kejadian longsor di satu tempat menjadi pertanda kawasan tanah longsor lebih luas lagi.

Comments

Popular posts from this blog

APRESIASI SENI LUKIS SESUAI PRINSIP-PRINSIP SENI RUPA

MAKALAH PERKEMBANGBIAKAN MAKHLUK HIDUP

Keunggulan dan Kelemahan Media LKS