KARYA TULIS KEWIRAUSAHAAN




BAB I
PENDAHULUAN

A.            Latar Belakang
Usaha kedai kopi menjadi usaha yang menjanjikan dewasa ini. Bentuknya sangat beragam, dari kedai kopi yang terkesan eksklusif hingga kedai kopi yang standar.  Kedai-kedai  tersebut  memiliki  spesifikasi  dalam  menjual  produknya. Saat ini, usaha kedai kopi muncul menjadi usaha yang memiliki konsep tempat, konsep jualan (marketing), konsep  kemasan, konsep menu, dan konsep pelayanan yang  menarik. Suasana  di  setiap  kedai  kopi  yang  memiliki  ciri  khas  berbeda-beda  menjadi salah  satu  daya  tarik  bagi  para  konsumen. Kenikmatan  khas  kopi memberikan sensasi tersendiri saat kita menyeruputnya. Tidak  heran jika banyak orang  yang  secara  rutin  menyediakan  waktu  untuk  menikmatinya.  Bahkan,  jika dulu  kopi  identik  dengan  orang  tua,  sekarang  kopi  telah  menjadi  bagian  gaya hidup  anak  muda  untuk  menghabiskan  waktunya  bersantai  dan  berkumpul bersama teman-teman.
               Kedai kopi memiliki tantangan untuk tetap mempertahankan usahanya antara lain bagaimana menjaga kualitas pelayanan agar dapat bersaing dengan produk serupa dan juga produk pengganti lainnya yang saat ini semakin banyak bermunculan. Kepuasan konsumen adalah hal penting agar usahanya maju, kepuasan tersebut tergantung pada kualitas kopi atau menu dan pelayanan yang disediakan. Pelayanan yang kurang memuaskan akan menyebabkan berkurangnya konsumen atau bahkan hilang karena konsumen berpindah. Hal ini merupakan tantagan besar bagi wirausaha dalam membangun citra usahanya agar memberikan pelayanan yang memuaskan.
               Untuk itu dalam kesempatan kali ini penulis akan membahas tentang bisnis kedai kopi di Kedai Kopi “Kriting” di Desa Purwosari Kabupaten Kudus, dengan lebih mendalam agar masyarakat dapat mengetahui cara berbisnis kedai kopi.
B.             Rumusan Masalah
a.        Bagaimana cara membuka usaha kedai kopi?
b.        Bagaimana caranya meraih kesuksesan dalam berbisnis kedai kopi?
c.         Bagaimana startegi pelayanan yang diberikan agar konsumen mendapat kepuasan?
C.             Tujuan Penelitian
          Adapun tujuan penulisan Karya Tulis ini sebagai berikut:
a.      Untuk mengetahui cara membuka usaha kedai kopi,
b.      Untuk mengetahui cara meraih kesuksesan dalam berbisnis kedai kopi,
c.       Untuk mengetahui strategi pelayanan diberikan agar konsumen mendapat kepuasan.
D.            Manfaat Penelitian
1.      Teoritis
a.         Bagi Ilmu Pengetahuan
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan pengetahuan tentang bagiamana cara berbisnis dengan membuka usaha kedai kopi, dan cara meraih kesuksesannya.
b.         Bagi Peneliti
Laporan penelitian dapat menjadi bukti bahwa peneliti telah memperoleh hasil dan menjadi bukti pertanggungjawaban peneliti baik kepada pribadi maupun orang lain.
2.      Praktis
Manfaat hasil penelitian dapat dimanfaatkan dalam kehidupan nyata.
E.             Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah pembaca dalam memahami dan mengetahui isi Karya Tulis, maka penulis menyusun Karya Tulis dengan sistem sebagai berikut :
§ Bagian Awal berisi Halaman Judul, Halaman Pengesahan, Motto, Persembahan, Kata Pengantar, Daftar Isi.
§   BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini penulis menguraikan tentang Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian dan Sistematika Penulisan.
§   BAB II KAJIAN PUSTAKA
Bab ini berisi landasan teori yang berhubungan dengan pokok permasalahan yang dipilih yang akan dijadikan landasan dalam penulisan.
§   BAB III METODELOGI PENELITIAN
Bab ini meliputi Tempat dan Waktu Penelitian, Metode Penelitian, dan Teknik Pengumpulan Data.
§   BAB IV PEMBAHASAN
Dalam bab ini memaparkan tentang pembahasan dari rumusan masalah penelitian.
§   BAB V PENUTUP
Berisi Kesimpulan dan Saran
§   Bagian Akhir berisi Daftar Pustaka dan Lampiran.



BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A.       Sejarah Kopi, Kedai Kopi, dan Jenis Kopi
Kopi  pertama  kali  masuk  di  Indonesia  pada  tahun  1696  dibawa  oleh Komandan  Pasukan  Belanda  Adrian  Van  Ommen.  Saat  ini  kopi  disajikan  lebih dari sekedar menyeduh bubuk kopi dengan  air panas lalu ditambahkan gula atau susu.  Kopi  bisa  disajikan  dengan  berbagai  cara  seiring  dengan  berkembangnya aneka  teknik  pembuatan  kopi  dan  penjualan  kopi  pun  meningkat.  Kopi  telah menjadi  bagian  hidup,  khususnya  bagi  mereka  yang  tinggal  di  kota  besar.  Kopi menjadi  terkenal  dikalangan  anak  muda  dan  juga  kalangan  bisnis,  sehingga harganya  menjadi  mahal.  Hal  ini  yang  mendorong  suksesnya  bisnis  kedai  kopi mulai  dari  kedai  kopi  sederhana  yang  menjual  dengan  harga  murah  hingga  ke kafe-kafe  elit  dimana  harga  satu  gelasnya  cukup  untuk  membeli  beberapa  gelas kopi  di  kedai  kopi  sederhana.  Kopi  telah  menjadi  minuman  berkelas  (classy drinks). Banyak kafe-kafe  yang mengkhususkan  diri pada bisnis minuman kopi, karena  konsumennya  tidak  pernah  berkurang.  Dikalangan  anak  muda  di Indonesia, minum kopi pun telah menjadi tren.
Kopi adalah sejenis minuman, biasanya dihidangkan panas. Minuman ini dipersiapkan  dari  biji  tanaman  kopi  yang  dipanggang.  Kopi  merupakan  sumber 22 kafein.  Kopi sebagai salah satu bahan penyegar, nilainya tidak hanya ditentukan oleh  penampilan  fisik,  akan  tetapi  lebih  ditentukan  oleh  citarasanya.  Salah  satu cara  penentuan  mutu  kopi  adalah  dengan  uji  citarasa.  Konsumen  menilai  mutu kopi pada saat meminum kopi tersebut. Biji kopi sebagai bahan alami, memiliki komposisi  kimia  yang  sangat  komplek  dan  beragam.  Banyak  faktor  yang mempengaruhi  nilai  senyawa-senyawa  didalamnya.  Diantaranya  spesies,  cara pemanenan,  pengolahan,  pemupukan,  dan  iklim.  Perubahan  nilai  karena  faktor-faktor  tersebut  dapat mempengaruhi  citarasa  kopi  yang  berdampak  pada  harga jualnya.
Jenis  kopi  Arabika  dan  Robusta  adalah  jenis  kopi  yang  banyak  dijual  di pasar Indonesia. Masing-masing jenis memiliki ciri tersendiri, Robusta memiliki biji  yang berbentuk  bulat  dan  bergaris  tengah  lurus,  sedangkan  jenis  Arabika berbentuk  lonjong  dan  bergaris  tengah  bergelombang. Kopi  robusta  memiliki  tekstur  lebih  kasar  dari  kopi  arabika.  Kandungan  kafein  dari kedua jenis kopi ini berbeda. Robusta mengandung kafein antara 2,2 sampai 2,7 persen  basis  kering.  Sedangkan  kandungan  kafein  pada  kopi  jenis  Arabika berkisar antara 0,6 sampai 1,5 persen basis kering. Kopi Arabika memiliki nilai jual yang lebih tinggi dibanding dengan harga jual kopi Robusta. Harga jual kopi Arabika di pasar Indonesia pada tahun 2007 Rp 25.500,-  per  kilogram,  sedangkan  kopi  Robusta  Rp  12.200,-  per  kilogram (Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia, 2012). Selain kopi jenis Arabika dan Robusta, di  Indonesia  juga  terdapat  sejenis  kopi  mirip  kopi  Robusta,  yaitu  kopi  Luwak. Kopi ini dikumpulkan dari kotoran luwak (musang) yang dicuci, dibersihkan dan 23 dijemur terlebih dahulu. Harga kopi luwak cukup mahal berkisar Rp 150.000,- perkilogram sampai Rp 250.000,- per kilogram. 
B.        Kualitas Pelayanan
Kualitas  pelayanan  adalah  tingkat  keunggulan  yang  diharapkan  dan pengendalian  atas  tingkat  keunggulan  tersebut  untuk  memenuhi  keinginan pelanggan.  Apabila  jasa  atau  pelayanan  yang  diterima  atau  dirasakan (perceived service) sesuai dengan yang diharapkan, maka kualitas jasa atau pelayanan dipersepsikan baik dan memuaskan. Jika jasa atau pelayanan yang diterima melampaui harapan pelanggan, maka kualitas jasa atau pelayanan dipersepsikan  sebagai  kualitas  yang  ideal.  Sebaliknya  jika  jasa  atau pelayanan  yang  diterima  lebih  rendah  daripada  yang  diharapkan,  maka kualitas jasa atau pelayanan dipersepsikan buruk”.(Tjiptono, 2004:59).
Berdasarkan  penjelasan  yang  dipaparkan  diatas  oleh  Tjiptono  maka  dapat diindikasikan bahwa sebuah  kualitas pelayanan yang diharapkan oleh masyarakat sebagai  penerima  layanan  mengharapkan  tingkat  keunggulan  dari  setiap  jasa pelayanan  yang  didapat  dari  pelayanan  yang  didapatkan  sebelumnya.  Bila pelayanan  yang  diberikan  melampaui  harapan  dari  masyarakat  pelanggan  maka kualitas pelayanan yang diberikan akan mendapatkan persepsi yang ideal dari para penerima pelayanan.
C.        Kepuasan Konsumen
Menurut Philip Kotler (1997:36) Kepuasan konsumen adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja ( hasil) suatu produk dengan harapannya.
·           Pengukuran Kepuasan Konsumen
Menurut Philip Kotler (1997:38) ada empat metode yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen yaitu :
a.        Sistem keluhan dan saran
Untuk mengidentifikasikan masalah maka perusahaan harus mengumpulkan informasi langsung dari konsumen dengan cara menyediakan kotak saran. Informasi yang terkumpul untuk memberikan masukan bagi perusahaan.
b.        Survei kepuasan Konsumen
Survei kepuasan konsumen dapat dilakukan dengan cara survei melalui pos surat, telephone, maupun wawancara pribadi. Dengan metode ini perusahaan dapat menciptakan komunikasi 2 arah dan menunjukkan perhatiannya kepada konsumen.
c.         Ghost Shopping
Metode ini digunakan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan perusahaan pesaing dan membandingkannya dengan perusahaan yang bersangkutan.
d.        Analisis Kehilangan Konsumen
Tingkat kehilangan konsumen menunjukkan kegagalan perusahaan dalam memuaskan konsumennya. Perusahaan seharusnya menganalisa dan memahami mengapa konsumen tersebut berhenti mengkonsumsi produk kita.


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A.            Tempat dan Waktu Penelitian
1.        Tempat
Tempat penelitian digunakan untuk mendapatkan data, informasi, keterangan, dan hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan penelitian serta tempat dilaksanakannya penelitian. Penulis mengambil lokasi di Kedai Kopi Kriting, Desa Purwosari, Kudus.
2.        Waktu
Waktu penelitian pada tanggal 02 April 2015, pukul 18.30 WIB.
B.             Metode Penelitian
Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode survei yaitu dengan memperoleh informasi secara langsung dan mendalam.
C.             Teknik Pengumpulan Data
1.      Wawancara
Wawancara merupakan pertemuan anatar dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik penelitian.
2.      Observasi
Observasi  merupakan  metode  penelitian  dimana  peneliti  melakukan pengamatan secara langsung pada obyek penelitian.
3.      Studi Pustaka
Studi  pustaka  merupakan  metode  pengumpulan  data  yang  dilakukan  dengan membaca buku referensi yang berkaitan dengan  penelitian ini dan penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian yang sedang dilakukan.


BAB IV
PEMBAHASAN


A.            Cara Membuka Usaha Kedai Kopi
               Bisnis warung kopi akan selalu diminati banyak konsumen karena konsumen tidak ingin  susah payah membuatnya, dengan tinggal pesan konsumen bisa cepat menkmatinya, Maka dari itu kita terpkir untuk membuat bisns warung kopi. Persiapan  pertama  untuk  memulai  bisnis warung  kopi adalah  mempersiapkan  mental  untuk menghadapi tantangan ketakutan dan keraguan akan kegagalan. Setelah langkah pertama ini, kini menyangkut  masalah  operasional  dari  rencana  usaha  Anda.  Masalah-masalah  teknis  yang menyangkut seluk beluk pekerjaan perlu disiapkan rapi. Persiapan dalam memulai bisnis warung kopi lainnya, adalah tersedianya prasarana dan sarana. Dalam usaha warung kopi, maka yang termasuk prasarana adalah tempat yang strategis, modal usaha, dan izin usaha, sedangkan sarananya adalah meja kursi, peralatan minum, dan sebagainya. Bisnis warung kopi termasuk bisnis yang beresiko besar. Karena bisnis warung kopi beda dengan bisnis-bisnis  lain.  Kecuali  yang  kita  jual  adalah  makanan  kering,  yang  bisa  bertahan  sampai berbulan-bulan. Namun jika anda yakin pangsa pasarnya yang bagus, maka bisnis warung kopi akan memberi keuntungan yang berlipat ganda.
B.             Cara Meraih Kesuksesan dalam Berbisnis Kedai Kopi
Beberapa tahun ini perkembangan usaha warung kopi meningkat drastis, mulai dari pedagang kaki lima hingga pedagang modern (kafe & kedai). Berdasarkan hasil penelitian ada 8 hal yang harus diperhatikan untuk membuka usaha kedai kopi :
1.      Modal awal usaha
Modal awal usaha dapat dari modal sendiri, meminjam di koperasi, mencari rekanan yang bisa diajak kerjasama, atau bank melalui penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) untuk pelaku UKM.
2.      Menentukan lokasi usaha
Pilih lokasi harus memperhitungkan modal yang dikeluarkan, jangan sampai modal habis hanya untuk membeli atau menyewa tempat usaha. Pilihlah lokasi yang strategis seperti kawasan perkantoran, sekolah, kampus, pasar atau mal, perumahan atau tempat wisata.
3.      Sediakan menu andalan
Sebelum memulai usaha, sebaiknya melakukan survei terlebih dahulu tentang menu yang beredar di pasar. Lalu, pilihlah menu yang belum banyak dijual guna mengurangi tingkat persaingan.
4.      Sumber daya manusia / tenaga kerja
Karyawan dapat dibagi kedalam kelompok tukang masak, pelayan dan kasir. Tapi bila usaha tergolong kecil, 1 orang juga cukup untuk mempermudah pekerjaan anda.
5.      Fasilitas Kedai Kopi
Dalam  hal  ini  faslitas  yang  disediakan  meliputi  interior kedai kopi, wi-fi, toilet, tempat duduk.
6.      Pemasok bahan baku
Mempunyai pemasok tetap yang dapat memasok semua bahan baku produksinya setiap hari sangat dianjurkan guna kelancaran proses produksi.
7.      Perizinan usaha
Untuk kenyamanan usaha, perlu mengurus izin usaha di instansi pemerintah atau pihak berwenang setempat. Mengurus izin ini perlu dilakukan untuk menghindari masalah perizinan yang mungkin timbul dikemudian hari.
8.      Promosi yang tepat
Promosi dari mulut ke mulut masih menjadi pilihan utama dalam usaha kedai kopi. Pelayanan yang memuaskan akan membuat pelanggan merekomendasikan usaha kedai kopi tersebut ke teman atau relasinya sehingga usaha akan cepat dikenal. Promosi dapat dilakukan melalui media spanduk, papan nama, pamflet atau leaflet.
C.             Strategi Pelayanan yang diberikan Agar Konsumen Mendapat Kepuasan
Kualitas pelayanan memiliki hubungan yang erat dengan kepuasan konsumen. Kepuasan konsumen hanya dapat tercapai dengan memberikan pelayanan yang berkualitas kepada konsumennya. Pelayanan yang baik sering dinilai oleh konsumen secara langsung dari karyawan sebagai orang yang melayani. Kualitas pelayanan dapat diwujudkan dengan memberikan layanan kepada konsumen dengan sebaik mungkin sesuai dengan apa yang menjadi harapan konsumen. Strategi pelayanan sebagai berikut:
a.       Kecepatan; berhubungan dengan lama atau tidaknya kecepatan pelayanan dalam melayani konsumen kedai kopi.
b.     Ketepatan; berhubungan dengan kesesuaian keinginan konsumen dengan pelayanan yang diberikan.
c.     Keramahan; dalam melayani konsumen, karyawan harus menunjukkan sikap yang ramah sehingga konsumen akan merasa lebih dihargai dan semakin puas.
d.  Keterampilan; berhubungan dengan keseluruhan aspek kecepatan, ketepatan dan keramahan. Karyawan yang terampil adalah karyawan yang melayani konsumen dengan cepat, tepat, dan ramah.





BAB V
HASIL PENELITIAN

Wawancara
Pewawancara ( A ) : Era Hami Isnaini
Narasumber ( B )    : Erwin (pemilik kedai kopi kriting)
A        :    Assalamu’alaikum, Pak saya minta waktu sebentar untuk mewawancarai Bapak, saya siswa dari SMA 1 Gebog
B          :    Wa’alaikumsalam, ya mbak tentu saja boleh.
A          :    Begini Pak, kapan Bapak mendirikan usaha kedai tongkrong kopi kriting ini?
B          :    Sejak 2 tahun yang lalu mbak
A          :    Lalu, berapa karyawan yang Bapak pekerjakan?
B          :    9 orang karyawan.
A          :    Disini menyediakan menu makanan dan minuman apa saja?
B          :    Banyak mbak, menu makanan ada nasi goreng, fish and chips, sphaghetti, french fries dan asih banyak lagi mbak. Kalau minuman disini ada menu our special coffee blend, black tubruk coffee, milkshake’s with flavour. Di dalamnya masih terdapat menu-menu yang lain.
A          :    Oh begitu. Kira-kira harganya berkisar sampai berapa?
B          :    Makanan dan minuman berkisar antara Rp 6000,00 hingga Rp 25.000,00.
A          :    Pak, kedai kopi kriting ini mulai buka jam berapa?
B         :    Pukul 16.30 WIB hingga 00.30 WIB mbak, kadang jika ada event ya tutup pukul 01.00 WIB.
A          :    Pak saya mau bertanya lebih mendalam lagi boleh kan Pak?
B          :    Oh ya tentu boleh mbak silahkan.
A          :    Begini Pak, kira-kira omzet yang Bapak dapatkan dari usaha ini berapa?
B          :    Ya, kira-kira Rp 1.000.000,00/hari
A          :    Bagaimana Bapak memulai usaha bisnis kopi ini,Pak?
B       :    Ya pertama kalau kita ingin berbisnis itu jangan takut gagal, apalagi bisnis kopi adalah bisnis yang idak mudah dan beresiko besar. Cara memulai usaha ini adalah menyiapkan operasional dari recana usaha kita, antara lain prasarana dan sarana. Yang termasuk prasarana adalah tempat yang strategis, modal usaha, dan izin usaha. Sarananya adalah meja kursi, peralatan minum, dan sebagainya.
A          :    Oh begitu ya Pak, lalu bagaimana cara meraih kesuksesan dalam berbisnis kopi ini?
B        :    Sediakan menu andalan yang belum banyak dijual untuk mengurangi persaingan dengan usaha yang lain. Fasilitas kedai kopi, berikan yang beda dengan yang lain. Modal awal usaha, pemasok bahan baku, tenaga kerja secukupnya, promosi yang tepat. Kemudian menentukan lokasi usaha jangan sampai modal habis hanya untuk membeli atau menyewa tempat usaha. Dan terakhir adalah perizinan usaha demi kenyamanan usaha kita.
A          :    Bagaimana startegi pelayanan yang disediakan agar konsumen mendapat kepuasan.
B      :   Strateginya yaitu menarik pelanggan dengan cara membagikan coklat untuk konsumen cewek saat malam rabu. Dsini kita bukan hanya menjual makanan dan minuman tetapi juga  menjual tempat yang nyaman untuk menongkrong. Startegi yang diberikan pelayan karyawan kami dengan kecepatan, ketepatan, keramahan, keterampilan.
A          :    Ya sudah, terima kasih Pak atas waktunya. Wasalamu’alaikum.
B          :    Wa’alaikumsalam.



BAB VI
PENUTUP

A.            Kesimpulan
1.  Persiapan dalam memulai bisnis kedai kopi, adalah tersedianya prasarana dan sarana. Prasarana antara lain modal usaha, lokasi strategis, dan izin usaha. Sarana antara lain meja, kursi, peralatan minum.
2.  Bisnis kedai kopi adalah bisnis yang menjanjikan, walaupun bisnis kedai kopi termasuk bisnis yang beresiko besar. Hal yang harus diperhatikan untuk meraih kesuksesan dalam berbisnis kedai kopi antara lain promosi yang tepat, menu andalan, kualitas kopi dan lokasi strategis. Perlu juga ditambah HotSpot untuk menambah daya tarik konsumen.
3.  Strategi pelayanan meliputi kecepatan, ketepatan, keramahan, dan keterampilan dalam melayani konsumen agar konsumen mendapat kepuasan.
B.             Saran
Dalam berbisnis apapun kita harus mempunyai kreatifitas yang tinggi, sehingga para konsumen tidak bosan atau jenuh untuk memakan atau memakai produk yang kita buat. Dalam berbisnis kedai kopi kita harus mempunyai konsep untuk menarik para konsumen, sehingga banyak konsumen yang datang ke kedai kopi itu sendiri, kita juga harus memperhatikan lokasi tempat usaha, sebaiknya lokasi berbisnis harus strategis sehingga banyak konsumen yang berdatangan, dan juga kita harus mengingat bahwa pembeli adalah raja sehingga kita harus ramah pada setiap konsumen atau pembeli yang berdatangan.





DAFTAR PUSTAKA





#semoga bermanfaat :)



Comments

Popular posts from this blog

APRESIASI SENI LUKIS SESUAI PRINSIP-PRINSIP SENI RUPA

MAKALAH PERKEMBANGBIAKAN MAKHLUK HIDUP

Keunggulan dan Kelemahan Media LKS