Dongeng Timun Emas
Dahulu di Jawa Tengah ada seorang yang sudah tua. Mbok Rondo namanya. Dia ingin memiliki anak.
Suatu hari, tiba-tiba bumi bergetar. Di depan Mbok Rondo muncul raksasa bertubuh besar dan wajahnya menyeramkan. Raksasa itu memberi biji mentimun kepada Mbok Rondo. Setiap hari Mbok Rondo menyirami biji timun itu. Ajaib! Dua minggu kemudian tanaman itu sudah berbuah. Diantara banyak buah mentimun yang tumbuh, ada satu buah yang sangat besar. Mbok Rondo memetiknya. Sampai di rumah, Mbok Rondo membelah buah itu. Ajaib! Ternyata ada bayi perempuan.
Mbok Rondo sangat gembira, ia menamakan bayi mungil itu Timun Emas. Hari, bulan, dan tahun pun berganti. Tiba-tiba, Bum.. Bum.. Bum, si raksasa muncul. Mbok Rondo keluar dengan tubuh gemetar.
Dengan marah, raksasa itu segera memandang ke sekeliling dari kejauhan ia melihat gadis sedang berlari. Timun emas teringat akan pesan ibunya. Cepat diambilnya biji timun dalam bungkusan lalu ditaburkan di sekitarnya. Ajaib biji timun itu langsung tumbuh dengan lebar. Dengan rakus raksasa segera melahap buah timun. Setelah kenyang, raksasa itu kembali mengejar Timun Emas.
Timun Emas menaburkan jarum ke tanah. Jarum itu berubah menjadi hutan bambu lebat. Raksasa itu terasa sakit karena tergores bambu yang patah. Ia pantang menyerah dan berhasil melewati hutan bambu itu.
Timun Emas segera membuka tali pengikat bungkusan garam. Seketika butiran garam itu berubah menjadi lautan. Raksasa itu sangat terkejut dan semakin marah.
Timun Emas semakin khawatir. Raksasa itu terus mengejar. Timun Emas melemparkan isi bungkusan terakhir terasi. Terbentuklah lautan lumpur yang mendidih. Dalam sekejap, tubuh raksasa ditelan lautan lumpur. Tubuhnya pelan-pelan tenggelam ke dasar.
Kini Timun Emas bernapas lega. Ia segera berjalan ke arah rumahnya. Mbok Rondo berlari ke arah Timun Emas. Mereka berpelukan dengan rasa haru dan bahagia.
Comments
Post a Comment